TOGEL ONLINE - Setiap pagi hari, tentu saja, siapapun melakukan aktivitasnya dengan berpergian ke kampus, kantor, sekolah, atau… kemana saja. Dan, akan kembali ke rumah siang, sore, malam, atau bahkan ngga pulang. Terus, setiap pulang selalu ngerasa lebih cepat dibandingkan saat pergi? Apa yang ngebuat perjalanan pulang terasa lebih cepat? Apa karena ada orang yang menanti dirumah? Atau buru-buru balik karena udah ditungguin sama abang bakso soalnya belum bayar utang?
Return Trip Effect: Jaraknya Sama, Waktunya Berbeda
Siapa sih yang ngga pernah ngerasa kalau perjalanan pulang terasa lebih cepat daripada pas mau pergi? Padahal jarak yang ditempuh saat pulang dan pergi itu sama aja ya kan! Tapi, hal kaya gini memang benar adanya, atau bisa dibilang cukup wajar. Para peneliti sudah lama mengamati fenomena yang terlihat ‘sangat biasa’ ini, karena semua orang ngerasa perjalanan pulang lebih cepat daripada pergi. Kita bisa menyebutnya dengan istilah ribet yaitu return trip effect. Lalu, apa sih return trip effect itu?
Singkatnya, return trip effect itu semacam efek yang dialami oleh manusia pas mau berpergian, yang ngerasa perjalanan pulang ditempuh jauh lebih cepat daripada saat mau pergi. Padahal, jarak tempuh perjalanan pergi sama saja seperti perjalanan pulang. Tapi, kenapa bisa begitu?
Walau terasa cepat, perjalanan pulang faktanya tidak benar-benar lebih cepat, dari perjalanan pergi. Faktanya, itu semua, hanya ada di dalam otak kita. Ya, kita bisa merasa demikian karena ada yang namanya waktu. Kita akan selalu berpikir kalau pergi terasa lebih lama daripada pas mau pulang. Saat dalam perjalanan pergi, otak kita cenderung lebih fokus untuk mencerna rute dan obyek yang kita temui sepanjang jalan.
Ketika otak kita sedang fokus, persepsi otak kita terhadap waktu, juga akan terasa lebih lama. Pasti kita fokus biar gimana pergi ke sekolah ngga telat, atau mau ke kantor juga sama aja, mikirnya takut telat, takut kena macet dijalanan, dan seterusnya. Terus, kita ngeliatin jam terus pas mau pergi, hayo ngaku siapa yang ngga pernah begini? Atau, kalau pergi ke tempat baru, kita takut perginya nyasar, ditambah lagi, kita belum pernah pergi kesana. Kita belum familiar dengan tempat tujuan kita itu.
Hal ini sering dijumpai oleh para murid SMA yang otaknya mencoba fokus pada pelajaran matematika di ruang kelas, yang merasa kenapa waktu seperti terhenti dan tak jalan-jalan. Atau, ngerjain sesuatu hal yang ngebosenin, bikin kepala kita makin pusing…
Tapi berbeda kalau kita mau pulang. Jika kita melewati jalanan yang sama otak kita sudah lebih familiar, dan tak perlu lagi bekerja keras untuk fokus. Sehingga persepsi otak kita terhadap waktu, juga akan terasa menjadi lebih cepat. Ditambah lagi, kalau pulang biasanya beban pikiran kita ngga sama kaya waktu pergi, seperti lebih nyantai. Jadinya, waktu perjalanan pulang berasa lebih cepat. Tapi, emangnya kejadian kaya gini kita bisa dirasain tiap hari? Atau cuma sekadar perasaan aja?
Belum Terbiasa, Ngebuat Perjalanan Kerasa Lebih Lama
Menurut sebuah penelitian di Selandia baru, menemukan bahwa fenomena ini lebih sering terjadi ketika kita bepergian ke tempat baru yang belum dikenal karena otak kita mencoba lebih fokus. Sedangkan, di tempat yang sudah kita kenal atau lalui tiap hari, fenomena ini lebih jarang terjadi.
Terus, ada pendapat lain mengatakan, fenomena ini terjadi, karena saat pergi, kita memiliki ekspektasi waktu untuk tiba. Namun nyatanya, saat di jalan pergi, seringkali kita menemui banyak hal, yang membuat kita khawatir, sehingga kita terus mengecek target waktu kita dan membuat efek psikologis bahwa perjalanan jadi terasa lebih panjang. Sedangkan saat di jalan pulang, perjalanan terasa lebih pendek, karena kita seringkali tak terbebani lagi ekspektasi waktu kita untuk sampai di tujuan.
Jadi, semoga tulisan ini tak hanya membantu kalian memahami waktu perjalanan, tapi juga membantu mengingatkan kalian buat selalu menikmati perjalanan kalian tiap harinya. Dan seperti biasa, stay curious ya! terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar